Sekilas memang sulit membedakan antara anak aktif dan hiperaktif. Tapi sesungguhnya kita bisa membedakan antara anak aktif “normal” dengan anak yang hiperaktif. Seperti apa perbedaannya? Berikut ulasannya!
- Anak aktif adalah anak yang memiliki kelebihan energi dan memiliki aktivitas gerak lebih tinggi dibandingkan anak-anak lainnya. Otaknya normal tanpa gangguan.
Ciri-ciri anak aktif:
- Fokus.
- Ketika melakukan suatu aktivitas misalnya merangkai puzzle anak bisa berkonsentrasi dam menyelesaikannya dengan baik secara tenang.
- Beristirahat ketika lelah.
- Anak berhenti melakukan aktivitas ketika merasa lelah dan segera beristirahat.
- Penurut dan mau berbagi.
- Mematuhi apa yang dikatakan orang tua misalnya untuk menjaga mainannya, bukan merusaknya.
- Memiliki kesabaran dan tidak suka usil mengganggu orang lain.
- Bisa bermain dengan tenang dan jika berbicara suaranya tidak keras.
Sedangkan,- Anak hiperaktif adalah anak yang memiliki gangguan tingkah laku yang disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal. Hiperaktif dikenal juga dengan sebutan “Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD). Penyebab lainnya adalah kondisi gangguan di kepala misalnya pernah jatuh atau kepala terbentur dengan keras, gegar otak, pengaruh lingkungan, dan temperamen bawaan sejak anak lahir. Perilaku anak sangat aktif melewati batas kewajaran. Ia tidak mampu mengontrol emosi dan aktivitas geraknya. Memiliki anak-anak yang hiperaktif adalah tantangan bagi para orang tuanya. Anak hiperaktif membutuhkan lebih banyak perhatian, disiplin dan juga sikap konsisten dari orang tuanya.
Ciri-ciri anak hiperaktif:
- Tidak fokus dan tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan atau permainannya. Anak hiperaktif cenderung tidak bisa bertahan lama dengan yang dilakukannya. Misalnya, bila ia sedang main bola dan ada temannya yang membawa layang-layang, maka ia akan beralih untuk ikut bermin layang-layang. Anak hiperaktif tidak bisa bertahan diam lebih dari 5 menit. Anak ini juga suka berteriak-teriak tidak jelas, dan berbicara semaunya. Juga memiliki sikap yang tidak mudah dipahami.
- Anak tidak bisa konsentrasi dan cepat merasa bosan dalam bermain, misalnya saat bermain lego belum selesai merangkainya anak sudah berpindah pada permainan lainnya.
- Tidak mengenal lelah dan suka melakukan gerakan tanpa tujuan yang jelas.
- Selalu saja ada hal yang membuatnya bergerak, misalnya berlompat dari atas kursi ke kursi lainnya, menggoyangkan kaki di bawah meja, berguling dan memanjat di tempat yang bukan selayaknya, mengangkat kedua tangan ke atas dan berlari keliling rumah dan mengepakan “sayap” seperti burung atau pesawat. Mengetuk meja dengan peralatan makan saat di meja makan dan jarang mengantuk atau sedikit tidur.
- Suka menentang, memberontak, tidak mau berbagi dan suka merusak. Anak hiperaktif lebih sulit dinasehati dari pada anak non-hiperaktif. Bila sedang asyik bermain naik turun tangga mereka cenderung masa bodoh, diam saja atau malah marah dan melanjutkan permainannya saat kita minta untuk berhenti.
- Anak tidak bisa dilarang. Ketika diberitahu untuk tidak merusak mainannya, anak tidak mematuhi nasihat orang tua dan cenderung merusak mainannya. Cepat emosi ketik keinginannya tidak dapat dipenuhi.
- Tidak memiliki kesabaran dan suka usil menggangu orang lain.
- Suka menyerobot barisan, tidak mau menunggu giliran, mengajak teman berbicara saat jam pelajaran di kelas berlangsung, mendorong atau memukul teman tanpa sebab.
- Tidak dapat tenang walaupun sebentar saja, misalnya saat dibacakan dongeng menjelang tidur pun tangannya terus bergerak atau sambil berguling dan melompat di atas tempat tidur.
- Anak banyak berbicara dengan suara keras dan cenderung berteriak. Suka menyela pembicaraan orang lain.
- Agresif, susah bergaul dan suka mencari perhatian orang lain.
- Tidak Mengenal Lelah. Meski setiap hari terus-terusan berlari, melompat, atau bergerak terus namun anak tidak tampak kelelahan saat sedang bermain ataupun setelah bermain seharian.
- Tanpa Tujuan Jelas. Umumnya anak yang aktif membuka buku untuk dibaca, namun pada anak hiperaktif membuka buku dijadikan kegiatan untuk menyobek kertas, melipat-lipat, atau membolak balik tanpa membaca.
Nah itu dia PERBEDAAN ANTARA ANAK AKTIF DAN HYPERAKTIF.
Semoga bunda dan ayah yang mempunyai anak hyperaktif bisa menghandle anak-anaknya dengan baik supaya ia kelak menjadi anak yang cerdas dan berprestasi. Aamiin..
Post a Comment