Kesalahan umum dilakukan orang tua adalah mereka merasa telah cukup hanya dengan memasukan anak kesekolah. Toh mereka juga diajari di sekolahan berbagail hal. Pada posisi ini maka kemungkinan gagal dalam mendidik anak sudah di depan mata. Seharusnya tanggung jawab sebagai orang tua dalam mencetak generasi yang berkualitas tidak bisa sampai disitu saja. Apa saja yang harus dilakukan?
Berikut ulasannya!
Cara Mendidik Anak dengan benar dan bijak
Cara Mendidik Anak dengan benar dan bijak
Umumnya orang tua memiliki rasa khawatir yang berlebihan pada anak. Maka jangan lagi terlalu berlebihan mengkhawatirkan anak serta over protektif. Belajarlah untuk mempercayai buah hati anda namun tetap memantau dari jauh tanpa pengekangan maupun melindungi kesalahan yang dilakukan. Ajarkan pada buah hati anda mengetahui benda-benda miliknya serta merapikanya setelah bermain. Ketika sudah masuk masa sekolah ajarkan mereka untuk mempersiapkan keperluanya, beri uang saku dengan diarahkan untuk disisihkan sebagai tabungan.
2. Ajarkan dan Tumbuhkan Rasa Ingin Tahu Anak
Pada usia anak-anak mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ketika melihal benda-benda atau sesuatu yang belum pernah dilihat dan pahami maka biasanya mereka akan bertanya.
Sebagai orang tua anda harus menjawab dengan menjelasan yang mudah dipahami. Jika anda tidak tau akan hal itu jangan berbohong, berusahalah menjelaskan selogis mungkin. Hindari mengatakan "Tidak tahu" bisa saja mengalihkan dengan menyanggupi untuk mencari informasi tersebut. Jika buah hati anda termasuk yang tidak suka bertanya maka anda bisa memberikan umpan dengan memberikan penjelasan tanpa ditanya. Misalnya "itu adalah Gajah, hewan ini suka makan rumput dan memiliki hidung yang panjang" seperti itu.
3. Ajarkan dan Tumbuhkan Kemampuan Berpendapat Anak
Umumnya orang tua acuh terhadap pendapat anak. Mereka terlalu menganggap tidak penting pendapat anak-anak. Padahal ketika pendapat anak tidak dipedulikan maka bisa berdampak menjadikan anak minder tidak berani berpendapat. Sebagai orang tua sebaiknya belajar mendengarkan pendapat anak, jika memang pendapatnya tidak benar bisa dikoreksi. Misalnya dengan memberi respon positif saat anak berpendapat dengan meberi pujian positif meskipun pendapatnya asal-asalan. Jika anak anda termasuh anak yang pemalu maka anda bisa memberikan umpan dengan mengajukan pertanyaan sehingga memicu buah hati anda untuk melontarkan pendapatnya.\
4. Ajarkan dan Tumbuhkan Rasa Sosial, Bersimpati, dan Empati
Sebagai manusia rasa sosial, simpati, empati, dan sikap itu sangat penting. Agar anak tumbuh menjadi manusia yang menghargai orang lain maka sedini mungkin ajarkanlah pada mereka untuk memahami lingkungan sekitar. Ajarkan pada anak anda untuk memberi pada mereka yang membutuhkan, dan tidak bersifat sombong. Misalnya ada pengemis, biarkan buah hati anda yang memberi. Kemudian berikan penjelasan kenapa kita harus memberi dan berbagi.
5. Beri Tauladan Yang Baik, Jadilah Contoh
Sebagai orang tua maka sikap dan prilaku kita adalah contoh utama yang akan di ikuti oleh buah hati kita. Jika ingin anak-anak kita bersikap sopan, bertuturkata yang baik, maka kita harus senantiasa bersikap seperti itu sebagai contoh. Jika ingin anak kita religius, maka kita harus memberi contoh seperti apa orang yang religius itu. Maka dari itu sikap orang tua adalah contoh dan teladan utama bagi anak-anaknya. .
6. Bersikap lembut dan tunjukkan kasih sayang yang tulus
Sebagai orang tua, selalu bersikap lembut kepada anak adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Sebab hanya dengan tutur kata yang lembut, seorang anak akan mendengarkan perkataan dari orang tuanya. Selain dituntut untuk bersikap lembut kepada anak, orang tua juga selayaknya memberikan kasih sayang yang tulus dan utuh kepada anak. Salah satu contohnya adalah dengan mengatakan kepada anak bahwa Anda sangat menyayanginya. Pelukan atau ciuman juga bisa menjadi penyemangat tersendiri bagi jiwa sang anak yang bisa Anda lakukan.
7. Jadilah pendengar yang baik dan berikan dukungan
Mungkin anak Anda pernah merasakan di olok-olok oleh teman sebayanya. Sebagai orang tua yang baik, cobalah untuk melakukan pendekatan agar si anak mau bercerita. Di saat seperti itu Anda dituntut untuk menjadi pendengar yang baik dan mampu mendengarkan semua keluh dan kesah si kecil. Ini adalah kunci sukses dalam membangun rasa percaya diri sang anak.
8. Bangun kreatifitas dengan bermain bersama
Mengajarkan anak bukan berarti harus selalu membuat "peraturan-peraturan baru" yang tidak menyenangkan baginya, akan tetapi juga bisa dengan cara bermain bersama. Biarkan ia mempelajari sesuatu dari Anda dengan cara-cara yang jauh lebih menyenangkan seperti bermain, menari atau bermain musik bersama.
9. Hindari menggunakan kata "Jangan"
Inilah salah satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh orang tua. Di saat anak tengah bereksperimen yang mungkin sedikit membahayakan, orang tua umumnya berkata "jangan" kepada anaknya. Sesungguhnya kata ini apabila terlalu sering diucapkan oleh orang tua kepada anaknya justru dapat berakibat negatif yang menyebabkan sang anak tidak berkembang kreatifitasnya. Untuk mengganti kata "jangan", Anda sebaiknya menggunakan kata lain yang bermakna lebih positif. Contoh kasusnya seperti misalnya ada anak yang berlari, lalu bundanya berkata "Jangan lari!". Sesungguhnya yang dimaksud sang bunda adalah "berjalan" saja akan tetapi sang anak tidak menangkap maksud ini. Jadi kalimat yang sebaiknya digunakan adalah "Berjalan saja" atau "Pelan-pelan saja" dan lain sebagainya.
10. Ajarkan rasa tanggung jawab
Ajarkan dan ingatkan anak Anda untuk selalu memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya. Misalnya jika telah tiba waktunya untuk sekolah, ia harus berangkat. Jika ia bertanya mengapa harus demikian. Berikanlah alasan yang bisa dipahami olehnya.
11. Ajarkan meminta maaf
Meminta maaf atas sebuah kesalahan adalah tindakan yang mulia dan kesatria. Ajarkanlah anak Anda untuk mau meminta maaf untuk kesalahan yang mungkin ia lakukan terhadap teman sebayanya agar ia menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah tindakan yang kurang terpuji.
12. Ajarkan keterbukaan
12. Ajarkan keterbukaan
Disaat Anda memiliki waktu luang bersama dengan sang buah hati. Ajaklah berbincang dan cobalah untuk mencari tahu mengenai kesehariannya. Apa saja yang ia lakukan, apa yang membuat ia senang, apa yang membuatnya sedih atau bahkan yang membuatnya bersemangat. Dengan terbukanya sang anak, Anda juga bisa mencari mencari celah untuk dapat mengetahui sifat sang anak sekaligus menjadi inspirasi bagi orang tua.
Orang tua yang baik dan bijak adalah orang tua yang dapat mengambil pengalaman dan pelajaran dari siapa pun termasuk dari anaknya sendiri.
Post a Comment